Obama Santai, SBY Tegang
Rabu, 10 November 2010 – 05:16 WIB
Obama mengenang, pada tahun 1967, di Jakarta masih ada becak. "Sekarang saya sebagai presiden saya tidak melihat kerena semua jalan ditutup, tapi saya merasa dekat dengan rakyat di sini," kata presiden ke-44 AS itu.
Ia berharap dengan kenangan yang cukup banyak, bisa memberikan sumbangan banyak bagi Indonesia. Ke depan, Obama ingin kunjungan yang lebih lama dengan membawa serta kedua putrinya. Ia juga ingin mengunjungi Jogjakarta dan menyaksikan candi-candi kuno. "Tempat-tempat yang saya punya kenangan manis di masa kecil," katanya.
Saat Obama menjawab pertanyaan tentang masa kecilnya, Presiden SBY terlihat tegang. Ia memberi isyarat kepada Menlu Marty agar mendekat. Setelah beberapa saat berbisik-bisik dengan Marty, Obama selesai menjawab pertanyaan. Namun, SBY tak kunjung menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan asal AS. SBY meminta pertanyan diulangi. Ternyata, SBY kebingungan dengan pertanyaan dalam bahasa Inggris yang cukup cepat diajukan wartawan asal AS yang meminta tanggapan tentang sikap Obama terhadap Indonesia.
SBY mengatakan, Obama bisa melihat kompleksitas permasalahan Indonesia dan negara berkembang lain dengan cukup jernih. "Dengan demikian kerjasama yang dibangun antara Indonesia AS, itu lebih tepat karena beliau lebih siap menghadapi ini," tutur SBY. Dari empat pertanyaan yang diajukan wartawan, Obama mendominasi jawaban. SBY hanya menjawab 2 pertanyaan yang juga ditanyakan kepada Obama. Mengakhiri konferensi pers, Obama mengucap, "Wassalamualaikum.." (sof)
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tampak menikmati kunjungan perdananya ke Indonesia. Sejak menjejakkan kaki di Bandara Halim Perdanakusuma,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan