Obama Setujui AS Tambah 17 Ribu Tentara di Afghanistan
Kamis, 19 Februari 2009 – 06:01 WIB
KABUL – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai secara khusus berbincang via telepon Selasa (17/2). Diungkap sumber dari internal pemerintahan Karzai kemarin (18/2), kedua pemimpin negara membicarakan seputar isu keamanan dan pemilu Afghanistan yang rencananya digelar Agustus mendatang.
Pada hari yang sama, Obama juga mengumumkan rencana pengiriman tambahan 17 ribu personel militer ke Afghanistan dalam waktu dekat. Pengiriman itu kian memperbanyak jumlah pasukan AS di negeri tetangga Pakistan tersebut yang saat ini saja sudah berjumlah 33 ribu.
Masalah keamanan Afghanistan memang menjadi salah satu alasan Obama mengambil kebijakan penambahan personel itu. Dia sekaligus mengakomodasi permintaan panglima militer AS di Afghanistan Jenderal David D. McKiernan. Menurut McKiernan, Taliban kian tahun makin tajam menancapkan kukunya di wilayah pedalaman negeri yang tak lekang dihajar perang tersebut.
Fakta itu ironis. Sebab, itu berarti kampanye anti-teror yang ditabuh pendahulu Obama, George W. Bush, sejak 2001 tak menampakkan hasil. Bahkan puluhan ribu personel bersenjata canggih yang ditempatkan di Afghanistan sejak tahun itu tak mampu membendung pergerakan militan Taliban dan menciptakan keamanan. Padahal, Afghanistan hancur lebur akibat serangan udara AS setelah menara kembar WTC di New York lebih dulu dihancurkan teroris pada 11 September 2001.
KABUL – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai secara khusus berbincang via telepon Selasa (17/2).
BERITA TERKAIT
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan