Obama Sudah Kantongi Bukti

Pendapat yang sama dipaparkan beberapa pakar keamanan internet. Mereka yakin peretas data penting Demokrat itu bukan individu atau kelompok tertentu, melainkan pemerintah. Sebab, peretasan tersebut berjalan dengan sangat rapi.
Guccifer 2.0, peretas yang mengaku bertanggung jawab atas pencurian data DNC, diyakini sebagai antek pemerintah Rusia.
Entah dipekerjakan oleh FSB atau GRU. Dan, pelaku bukan hanya satu orang. Para pakar AS yakin Guccifer 2.0 adalah nama yang dipakai oleh jaringan peretas Rusia yang jumlahnya lebih dari satu.
Sayangnya, membuktikan eksistensi Guccifer 2.0 atau menangkap mereka di dunia maya sangat sulit.
’’Semua analisis ini sifatnya hanya penilaian dan investigasi yang tidak disertai dengan bukti otentik. Tapi, setidaknya semua paparan ini bisa diseret ke domain publik,’’ kata Henry.
Analisis semacam itu, menurut dia, masih lebih baik ketimbang metode pembuktian lain yang lebih rumit. Yakni, metode komparasi yang biasanya dipakai oleh agen-agen intelijen pemerintah.
Selain analisis dan komparasi, AS punya sistem canggih untuk melacak pelaku peretasan. Dalam ocehannya tentang spionase AS, Edward Snowden pernah mengungkapkan bahwa NSA alias Badan Keamanan Nasional AS punya peranti yang bisa memantau pergerakan data elektronik dalam skala global. Sistem yang sama dimiliki GCHQ atau Markas Besar Komunikasi Pemerintah Inggris.
Dengan segala bentuk analisis dan metode canggih itu, sayangnya AS tidak bisa mencegah terjadinya peretasan.
JPNN.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yakin Rusia berada di balik peretasan yang membuat tercoreng reputasi Hillary Clinton
- Kaya Gila
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia