Obama Terpilih, Rasisme Meningkat
Rabu, 26 November 2008 – 05:26 WIB
ATLANTA - Terpilihnya Barack Obama sebagai presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat (AS) mendapat sambutan beragam. Sebagian besar warga AS dan penduduk dunia bersorak gembira atas kemenangan tokoh Partai Demokrat itu. Tapi, sebagian yang lain justru khawatir. Sebab, ternyata, kebencian rasial di negeri adikuasa tersebut meningkat seiring terpilihnya pria berdarah Kenya itu.
Southern Poverty Law Center melaporkan, kebencian terhadap etnis minoritas meningkat sejak pemilihan presiden (pilpres) 4 November. "Sejauh ini, kami sudah menerima ratusan insiden atau tindak pelecehan dan intimidasi yang dipicu kebencian rasial," lapor lembaga HAM AS itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/11). Namun, diakui lembaga tersebut, tidak semuanya disertai tindak kekerasan.
Seiring meningkatnya kejahatan berbasis kebencian rasial tersebut, kelompok-kelompok eksklusif kulit putih kebanjiran anggota baru. Misalnya, Ku Klux Klan dan Council of Conservative Citizens. Fenomena itu juga dipicu pernyataan kelompok ekstrem sayap kanan tentang perubahan peta demografis. Mereka menyatakan, Obama akan membuat komunitas kulit hitam semakin subur dan menggeser posisi warga kulit putih. Mereka meramalkan, pada pertengahan abad ini, kulit putih akan menjadi minoritas di AS.
"Tiga atau empat pekan terakhir, kami melihat adanya perubahan yang sangat dramatis dalam masyarakat," ujar Mark Potok, pengawas di lembaga yang bermarkas di Montgomery, Alabama, tersebut. (hep/ttg)
ATLANTA - Terpilihnya Barack Obama sebagai presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat (AS) mendapat sambutan beragam. Sebagian besar warga AS dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan