Obat Cacing
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Pemberian obat dalam kurun waktu 1-3 hari, mampu membunuh virus setidaknya 90 persen.
Untuk perbaikan klinis dalam satu sampai tiga hari itu 90 persen. Begitu pernyataan Purwati saat launching penemuan obat itu, tahun lalu.
Dalam sejumlah kondisi, efektivitas obat ini bahkan bisa mencapai 98,9 persen. Artinya virus yang berada di dalam tubuh, hampir seluruhnya bisa mati dalam waktu singkat.
Purwati menuturkan, obat tersebut telah melalui uji klinis tahap satu, dua dan tiga. Untuk uji klinis tahap keempat dilakukan setelah obat dipasarkan secara massal.
Purwati memastikan obat penawar itu tidak berbahaya untuk dikonsumsi, tetapi tetap memiliki efek samping bagi pasien. Setiap sesuatu obat pasti ada efek sampingnya.
Setidaknya uji toksisitas dari kombinasi obat yang dilakukan Unair terbukti efek samping ditemukan tidak terlalu toksit atau beracun.
Penelitian ini dilakukan bersama TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri.
Obat ini hampir dipastikan akan menjadi obat pertama untuk penyakit Covid 19 di dunia.
Pernyataan itu bikin heboh. BPOM pun cepat-cepat bereaksi menegaskan bahwa obat itu mendapat izin edar bukan sebagai obat anti-Covid 19.
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan
- Puluhan Ribu Konten Promosi Produk Kecantikan dan Makanan Ilegal Dihapus
- Asparminas Dukung Langkah Produsen Beralih ke Galon Bebas BPA
- Sejak Berdiri PaDi UMKM Berhasil Tingkatkan Transaksinya hingga 3.610 Persen
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Anak Shin Tae Yong Ungkap Rasa Kecewa, Singgung Perlakuan PSSI