Obat Covid
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Semua tahu: belum ada obat untuk Covid-19. Namun apakah pasien tidak perlu diobati?
Para dokter pasti berada dalam dilema yang luar biasa. Lalu harus membuat keputusan. Dokter tidak boleh terus menerus dalam keraguan.
Saat akhirnya membuat keputusan dokter sudah memikirkannya berdasar keahliannya. Bukan berdasar perintah atau instruksi atau tekanan.
Itulah sebabnya pekerjaan dokter disebut 'profesi'. Bukan pekerjaan biasa. Mereka harus punya ilmu di bidang itu dan harus punya otonomi untuk membuat keputusan.
Sampailah dokter pada putusan: harus diberi obat apakah pasien ini. Padahal obat untuk Covid-19 belum ada.
Mungkin juga dokter sudah tahu ada obat yang lebih baik dari itu. Apalagi di zaman internet ini. Dokter-dokter muda langsung tahu perkembangan terbaru di dunia luar.
Namun apakah obat yang lebih baik itu sudah ada di Indonesia?
Maka saya bisa memaklumi dokter akan memberi obat apa pun yang menurut mereka terbaik di antara yang tersedia.
Seandainya saya terkena Covid-19 dan dokter hanya bisa memberikan Hydrochloroquine-nya Trump atau Avigan-nya Jokowi, saya pun akan meminumnya.
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Dosen GPT
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi