Obat Diimpor, Menkes Minta Masyarakat Waspadai GBS

Penderitanya Satu Dari 100 Ribu Orang

Obat Diimpor, Menkes Minta Masyarakat Waspadai GBS
Shafa, penderita Gullain Barré Syndrome (GBS) yang sudah hampir setahun hidup dengan ventilator di Rumah Sakit (RS) Carolus, Jakarta. afni/jpnn
‘’GBS termasuk penyakit autoimun. Secara umum masih belum diketahui penyebabnya apa. Biasanya dimulai dari kesemutan dan badan yang terasa berat. Ini memang langka, hanya 1:100.000. Ada dokter yang dulu pernah juga menangani GBS, itupun sekitar 10 tahun lalu. Kita masih mencari referensi lengkap mengenai GBS ini,’’ kata Endang saat menggelar konfrensi pers usai menjenguk kondisi Azka di ruang ICU.

Endang mengatakan, karena termasuk penyakit langka maka GBS memang tidak tersosialisasikan di Posyandu. Sosialisasi pentingnya GBS akan dimaksimalkan guna mencegah korban berikutnya. Sementara untuk kasus Azka dan Shafa yang sudah terjadi, Endang berjanji untuk memperhatikan kasusnya hingga tuntas.

‘’Pada orang tua Azka, saya sudah minta Askes untuk turun tangan. Meski RS Azra belum bekerjasama dengan Askes, saya minta dibuatkan pengecualian. Sementara untuk Shafa memang agak sulit, mengingat ayahnya bekerja di swasta. Kita akan carikan jalan keluarnya segera,’’ kata Endang pada orang tua Azka, Anto dan Rina serta Ayah Shafa, Zulkarnain.

‘’Kesembuhan pasien GBS memang tidak bisa dipastikan kapan, karena tergantung dari kekuatan si pasien sendiri. Karena itu yang bisa kita lakukan adalah antisipasi awal. Bila ada kesemutan dan lemah otot, harus diwaspadai dan segera konsultasi ke dokter syaraf atau dokter anak,’’ lanjut Endang.

JAKARTA — Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengumumkan secara resmi Gullain Barré Syndrome (GBS) termasuk salah satu penyakit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News