Obat ini Diklaim Menurunkan Risiko Kematian Akibat COVID-19, Faktanya Begini
Yaitu, casirivimab dan imdevimab, penghambat reseptor interleukin 6 (IL-6 receptor blockers) yaitu tocilizumab atau sarilumab dan kortikosteroid.
Dari sisi cara kerja, pil dirancang untuk memblokir virus agar tidak bereplikasi.
Molnupiravir menipu virus corona agar menggunakan obat untuk mencoba mereplikasi materi genetik virus.
Setelah proses itu berlangsung, obat akan memasukkan kesalahan ke dalam kode genetik.
"Jika Anda membuat cukup banyak kesalahan atau Anda membuat kesalahan di bagian yang benar-benar kritis, virus tidak dapat mereplikasi," ujar wakil presiden penelitian vaksin dan penyakit menular dari Merck, Daria Hazuda.
Pil perlu diminum segera setelah seseorang menunjukkan gejala COVID-19 yakni saat virus bereplikasi dengan cepat dan sistem kekebalan belum memasang pertahanan.
Dalam uji coba, sukarelawan harus menunjukkan gejala dalam lima hari terakhir.
Terkait efek samping, studi memperlihatkan tidak ada yang serius di antara para sukarelawan dalam uji klinis Molnupiravir.
Obat yang diproduksi perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini diklaim menurunkan risiko kematian akibat COVID-19, faktanya seperti ini.
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Redakan Gusi Bengkak dengan Mengonsumsi 3 Obat Ini
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Polisi Bongkar Pabrik Obat Keras Ilegal di Tasikmalaya, Omzet Miliaran Rupiah
- 3 Jenis Obat yang Aman Dikonsumsi Penderita Asma
- Tips Menggunakan Aplikasi Pengingat Minum Obat untuk Pasien Penyakit Kronis