Obat Trump
Oleh Dahlan Iskan
Memang menjadi perdebatan juga di kalangan dokter di Amerika. Mengapa Trump diberi obat yang statusnya masih uji coba klinis. Masih jauh dari mendapat persetujuan FDA –lembaga yang menguji obat dan makanan di Amerika.
Lebih mencurigakan lagi, mengapa obat yang masih berstatus uji coba diberikan kepada seorang presiden Amerika –tidak sampai 24 jam setelah Trump dinyatakan terkena Covid-19.
Ada apa?
Pendapat pertama, Trump ingin menjadikan peristiwa ini sebagai pengubah keadaan. Game changer.
Toh Trump hanya mendapatkan gejala ringan. Kans untuk sembuh sangat besar.
Kalau itu bisa dimanfaatkan untuk peristiwa kepahlawanan maka kans untuk sukses besar. Itu bisa mengubah posisi pencapresan Trump yang lagi lemah menjadi kuat.
Kemungkinan kedua, jangan-jangan ditemukan gejala yang serius. Sehingga dokter memutuskan untuk memberi obat yang ''berat''. Termasuk ''berat'' dalam status, belum teruji secara benar.
Kalau tingkat Covid-19 yang diderita Trump itu ringan, kata seorang dokter di USA Today, semestinya kan cukup di rumah, diberi layanan pendukung seperti vitamin.