Obituari Leo Kristi

Konser Rakyat
Leo Kristi tidak komersial dan tidak omong duit. Ia dikenal bukan lantaran sering tampil di layar kaca. Melainkan karena Konser Rakyat yang digelarnya di sejumlah pulau di Indonesia.
Di berbagai kesempatan, menurut Denny Sakrie sejarawan musik Indonesia, Leo Kristri kerap mengatakan, "kita selalu mengharapkan, kebudayaan bisa menjadi jembatan yang menghubungkan cinta kasih sayang sesama manusia."
Denny menyimpulkan, Leo menikmati hidup sebagai seorang bohemian. Hari ini di pedesaan Bulukumba, Sulawesi Selatan, bulan depan di Kalimantan, setahun kemudian melangkah di Jimbaran, Bali, dan entah di mana lagi.
"Teman-teman dekatnya bahkan tak tahu atau tak bisa menebak kapan dia akan berlabuh di suatu tempat. gagasan-gagasannya bertualang ke sana ke mari," tulis Denny.
Tujuan Leo melakukan pementasan keliling tersebut, sebagaimana ditulis Espita Riama dalam Leo Kristi, termuat dalam buku Ensiklopedi Tokoh Kebudayaan IV, terbitan Depdikbud, membawa misi memberi pemahaman akan luhurnya musik daerah kepada rakyat kecil.
Bagi Leo yang selalu menempelkan lambang Burung Garuda di pundaknya, masyarakat kecil perlu mendapat arahan bahwa musik mereka tidak kalah indahnya dengan musik yang datang dari luar negeri.
"Sewaktu Leo mengadakan Konser Rakyat, ia selalu dikerumuni pengunjung. Penonton selalu menunjukkan antusias yang luar biasa," tulis Espita.
LEO duet dengan penyanyi perempuan bernama Kristi. Duo ini dikenal sebagai Leo Kristi. Ketika bubar, Leo tetap menggunakan nama Leo Kristi. Sebuah
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Bangsa Pelupa dan Pemaaf, Sebuah Refleksi Tentang Karakter Kolektif Indonesia
- Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau