Obituari Ratna Indraswari; Penulis Handal yang Tak Menyerah dengan Keterbatasannya
Di Liang Lahat, Piranti Menulis Itu Ikut Dimakamkan
Selasa, 29 Maret 2011 – 08:08 WIB
Yulia menceritakan, enam bulan lalu bibinya itu juga terserang stroke. Serangan Jumat itu (18/3) adalah serangan stroke kedua. Pun, kondisi Ratna lebih parah. Meski demikian, ketika dirujuk ke RSSA hari itu, anak kelima di antara sebelas bersaudara dari pasangan Shaleh Ibrahim dan Siti Bidhasari Ibrahim tersebut masih sadar.
Dia mampu berbicara meski kurang jelas. Saat itu dia mengutarakan keinginannya menyantap makanan favoritnya, yakni es krim rasa cokelat dan permen cokelat batangan. Tentu saja keinginan tersebut ditolak. Sebab, oleh dokter, dua jenis makanan itu tidak dianjurkan untuk diberikan.
"Untuk sekadar menyenangkan hati ibu, kami membawakan permen cokelat, tapi hanya untuk dilihati dan diciumi," kata Umi, yang baru setahun bekerja di rumah Ratna.
Keesokan harinya, atau Sabtu (19/3) sekitar pukul 01.00, kesehatan Ratna kian buruk. "Ibu hanya bisa tidur dan tak bangun lagi hingga meninggal," kata Umi. Ratna meninggal di usia 62 tahun.
Ratna Indraswari Ibrahim, salah seorang novelis dan cerpenis andal tanah air yang namanya harum di kancah internasional, kemarin (28/3) pergi untuk
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408