Obituari Ratna Indraswari; Penulis Handal yang Tak Menyerah dengan Keterbatasannya
Di Liang Lahat, Piranti Menulis Itu Ikut Dimakamkan
Selasa, 29 Maret 2011 – 08:08 WIB
Proses kepenulisannya, dirinya banyak mendapat inspirasi dari historiografi. Yakni, menceritakan kejadian-kejadian masa lampau, baik berunsur sejarah maupun legenda.
Dalam proses itu, karena cacat fisik yang tidak memungkinkan dirinya menulis langsung, Ratna yang pernah mengenyam pendidikan di FIA Unibraw (tidak selesai) tersebut hanya mendikte para pembantunya untuk mengetik, baru kemudian dia merevisi.
Dengan perjuangan teknis seperti itulah cerpen dan novelnya lahir serta memiliki karakter yang sangat khas dengan kewanitaannya. Dia banyak disebut sebagai pengarang berhati lembut dan berhati peka. Selain rajin menulis, perempuan kelahiran 24 April 1949 itu sejak 1977 aktif menjadi ketua Yayasan Bhakti Nurani Malang, Disable Person Organization, sebagai direktur I LSM Entropic Malang (1991).
Karena aktivitas sosialnya itulah dia mendapat kesempatan mengikuti berbagai seminar internasional seperti Disable People International di Sydney (1993), Kongres Internasional Perempuan di Beijing (1995), Leadership Training MIUSA di Eugene Oregon AS (1997), Kongres Perempuan Sedunia di Washington DC (1997), serta pernah mendapat predikat Wanita Berprestasi dari Pemerintah RI (1994).
Ratna Indraswari Ibrahim, salah seorang novelis dan cerpenis andal tanah air yang namanya harum di kancah internasional, kemarin (28/3) pergi untuk
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408