Obituari untuk Orang Berprestasi
Oleh Dahlan Iskan
Maka kalau baru sekarang saya melamar masuk Jawa Pos, saya tidak akan diterima.
Setelah melihat begitu banyak generasi baru di Jawa Pos yang hebat-hebat, JS berpikir untuk mengakhiri karir wartawan. Masuk politik. Ikut membidani PAN yang didirikan Prof Dr Amien Rais. Bagi JS, Pak Amien Rais bukan hanya dosennya. Tapi juga panutannya. Dia sangat mengidolakan Amien Rais. Nyaris membabi buta.
Jadilah JS anggota DPR. Tentu masuk komisi I. Yang membidangi luar negeri dan pertahanan. Sesuai banget dengan obsesinya. Bahkan setelah tidak di DPR, dia mendapat tugas sebagai duta besar. Di negara yang penting pula: Swiss. Lagi-lagi sangat sesuai dengan obsesinya.
Hubungan kami dengan JS tidak pernah putus. Dia tetap menulis di Jawa Pos. Juga tetap mampir ketika lagi ke Surabaya.
Kalau toh ada perubahan, itu adalah badannya. Juga sikapnya kepada Amien Rais. Rupanya, JS menderita diabetes. Badannya digerogoti gula. Dan digerogoti politik. Dia kelihatan kurang puas dengan perkembangan PAN.
Saat saya melayat ke rumah duka di Sentul kemarin petang, jenazah Bung Joko Susilo dibaringkan di lantai atas. Menunggu diberangkatkan ke kampungnya di Boyolali. Upacara selamat jalan dilakukan sahabat-sahabatnya. Istrinya masih dalam perjalanan dari Surabaya. Satu di antara tiga anaknya masih di Belanda. Kuliah di sana.
Bung Joko, Anda orang yang berprestasi. Hidup Anda penuh arti. Penuh sekali.
SEJAK lulus Universitas Gadjah Mada jurusan hubungan internasional, Joko Susilo (JS) sangat terobsesi bisa menjelajah mancanegara. Secara nyata.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional