Obligasi Swasta Bakal Ikut Mahal

Obligasi Swasta Bakal Ikut Mahal
Obligasi Swasta Bakal Ikut Mahal
JAKARTA - Tingginya imbal hasil atau yield Global Medium Term Notes (GMTN) bisa membuat makin mahalnya obligasi korporasi yang biasa menjadikan surat utang terbitan pemerintah sebagai benchmark. Akibatnya sektor swasta akan makin sulit mendapatkan dana.

   

"Kalau yield obligasi negara yang USD saja sudah 11,75 persen, bisa dibayangkan seberapa mahal nantinya obligasi korporasi dalam rupiah. Swasta akan makin sulit mendapatkan dana," kata Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dradjad Hari Wibowo di Jakarta Minggu (1/3).

   

Akhir pekan lalu pemerintah telah menerbitkan GMTN sebesar USD 3 miliar. Penerbitan tersebut terdiri atas seri berjangka waktu 5 tahun sebesar USD 1 miliar dengan imbal hasil atau yield 10,5 persen. Seri lainnya berjangka waktu 10 tahun sebesar USD 2 miliar dengan yield 11,75 persen.

   

Jika harga obligasi makin mahal, perbankan nasional juga akan terdorong menaikkan suku bunga simpanan. Ini agar dana tidak semakin lari ke obligasi negara. "Investasi di obligasi negara itu bukan hanya yield-nya lebih tinggi. Tapi, juga dijamin 10 persen oleh negara. Simpanan di bank hanya dijamin hingga Rp 2 miliar," kata Dradjad.

   

JAKARTA - Tingginya imbal hasil atau yield Global Medium Term Notes (GMTN) bisa membuat makin mahalnya obligasi korporasi yang biasa menjadikan surat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News