Obligasi Swasta Bakal Ikut Mahal

Obligasi Swasta Bakal Ikut Mahal
Obligasi Swasta Bakal Ikut Mahal
Dengan kenaikan suku bunga simpanan, bunga pinjaman bank akan semakin mahal pula, bahkan bisa menembus 15-16 persen. "Ini akan menyebabkan sektor riil yang butuh dana kredit akan semakin tercekik," kata Drajad.

   

Makin Besar

Dradjad melanjutkan, jumlah obligasi yang diterbitkan tiap tahun makin besar. Ini karena penerbitan itu juga untuk membayar pokok dan bunga obligasu yang dierbitkan sebelumnya. Pada 2002, penerbitan obligasi hanya Rp 2 triliun. Lalu naik menjadi Rp 11,5 triliun, Rp 34 triliun, dan saat ini Rp 130-150 triliun dalam setahun.

     

Menurut Dradjad, ini adalah efek jangka panjang yang biasa disebut "Siklus Argentina". Yakni, penjualan pokok dan bunga utang ditutup dengan penerbitan obligasi baru. "Pada titik tertentu, pasar tidak mau membeli lagi obligasi yang baru, yang memicu krisis fiskal. Ini terjadi di Argentina pada 2002," kata Dradjad.

     

Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan penerbitan GMTN akhir pekan lalu sudah tepat waktu. Dia juga menyangkal yield yang diambil pemerintah terlalu tinggi.

JAKARTA - Tingginya imbal hasil atau yield Global Medium Term Notes (GMTN) bisa membuat makin mahalnya obligasi korporasi yang biasa menjadikan surat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News