OCBC NISP Kejar Dana Pihak Ketiga Rp 800 Miliar
jpnn.com - SURABAYA – PT Bank OCBC NISP Tbk berharap menambah dana pihak ketiga (DPK) Rp 800 miliar. Menggenjot dana murah merupakan opsi seiring dengan tren bunga rendah yang mulai diterapkan tahun ini.
Bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki OCBC Group Singapura itu berharap, peningkatan dana murah tersebut menekan cost of fund. Berbagai strategi pun dilakukan. Di antaranya, meningkatkan pelayanan dan mengadakan program-program khusus.
’’Melalui program undian, secara nasional kami berharap ada penambahan dana Rp 800 miliar. Jatim nantinya bisa berkontribusi 15–20 persen,” kata Region Head Bank OCBC NISP Jenny Hartanto setelah peluncuran Tanda Funtastrip 2016 kemarin (2/8).
Di Jatim, DPK pada semester pertama tumbuh 20 persen jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu. Sementara itu, dana murah tumbuh 25 persen. Secara nasional, DPK OCBC NISP naik sembilan persen daripada posisi semester pertama tahun lalu, yaitu Rp 92,6 triliun. Pada semester I 2015 DPK berada di angka Rp 84,7 triliun.
’’Lewat program-program khusus, kami berharap ada penambahan dana, baik dari nasabah existing maupun baru. Target nasabah baru di Jatim adalah 10–15 persen,” jelas Jenny. Di sisi lain, saat ini nasabah tertarik mengikuti program amnesti pajak.
Hingga kini, cukup banyak nasabah yang bertanya dan berkonsultasi tentang program tersebut ke OCBC NISP. Hal itu terutama dilakukan nasabah pengusaha. ’’Jadi, mereka ingin ikut tax amnesty, baik untuk (pajak, Red) dia sendiri maupun perusahaannya,” ujarnya.
OCBC NISP telah sanggup menjadi bank persepsi dan sedang dalam proses untuk menjadi bank gateway. Jenny yakin, dengan animo masyarakat yang tinggi, perbankan akan berupaya maksimal untuk menampung dana repatriasi.
’’Belum ada target khusus tentang dana yang bisa masuk ke kami. Yang jelas, deposito dan reksa dana adalah produk lama yang nanti bisa dimanfaatkan wajib pajak,” tuturnya. (rin/jos/jpnn)
SURABAYA – PT Bank OCBC NISP Tbk berharap menambah dana pihak ketiga (DPK) Rp 800 miliar. Menggenjot dana murah merupakan opsi seiring dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025
- Tingkatkan Profit UMKM Lewat Digitalisasi dan Pelatihan Pasar
- Dukung Reformasi Berkelanjutan di Bea Cukai, Bappisus Tekankan Pentingnya Kolaborasi
- Jamkrindo Bantu Pelaku UMKM yang Sulit Dapat Akses Modal Perbankan
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor