Odoreader Mampu Deteksi Kanker dalam Urine
Rabu, 10 Juli 2013 – 18:30 WIB
"Ini adalah penyakit yang jika tertangkap dini, dapat diobati secara efektif, tapi sayangnya kita tidak memiliki metode skrining awal selain diagnosis melalui tes urin pada tahap mulai menjadi masalah," lanjutnya.
Sebagian besar kasus kanker kandung kemih dimulai pada sel-sel yang melapisi bagian dalam kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti adanya darah dalam urin, sering atau sakit saat buang air kecil, nyeri punggung dan panggul.
Para dokter berupaya mencari cara mendeteksi kanker jenis ini sedini mungkin karena lebih memungkinkan untuk disembuhkan. Dalam uji coba sebelumnya menunjukkan anjing dapat dilatih untuk mencium bau sel kanker.
Profesor Chris Probert dari Universitas Liverpool dan Profesor Norman Ratcliffe dari Universittas West of England, mengatakan alat baru ini dapat melacak bau kanker. "Alat ini dapat membaca gas dari urine bila sample dipanaskan," kata Profesor Ratcliffle.
LONDON--Para ilmuwan Inggris membuat alat yang dapat mendeteksi adanya kanker kandung kemih hanya melalui sampel air kencing seseorang. Alat itu
BERITA TERKAIT
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia
- Gebuk Judol, Upaya Bersama memberantas Judi Online di Era Digital 5.0
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi