Oegroseno Ingin Bareskrim Lebih Lihai Berantas Korupsi

jpnn.com - JAKARTA - Wakapolri Komisaris Jenderal Oegroseno punya harapan besar kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) dalam menangani kasus tindak pidana korupsi. Bahkan, orang nomor dua di Korps Bhayangkara itu ingin penyidik Polri lebih lihai dari penegak hukum lain.
Misalnya, penyidik Polri tak mesti mengandalkan penyadapan untuk bisa menjerat para koruptor. "Kalau dalam tahap penyelidikan jangan sentuh objek dan sasaran. Polisi harus lihai," kata Oegroseno di Jakarta Selatan, Senin (2/9).
Mantan Kabaharkam Polri itu menilai penyadapan itu hanya bagian kecil dari penyelidikan. Masih banyak "jurus" yang lebih penting seperti penyamaran untuk mencari informasi dari orang-orang dekat para koruptor yang dicurigai.
"Jadi kita tidak terjebak pada peralatan, tapi selalu meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia)," tegasnya.
Dia menyadari upaya kepolisian masih belum maksimal dalam pemberantasan korupsi. Karena itu Polri tak boleh marah bila mendapat kritik dari masyarakat. Mamun hal itu mesti dijadikan cambuk untuk menjaga kualitas kinerja Polri.
Selain itu, anggaran pemberantasan korupsi di jajaran kepolisian masih minim. Sebab, "Kalau anggaran sudah besar, kita harus dapat ikan paus. Kalau ikannya teri kan sayang," ujar pengganti Nanan itu. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakapolri Komisaris Jenderal Oegroseno punya harapan besar kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) dalam menangani kasus tindak pidana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar