Oesman Sapta Odang: Jangan Lupa Diri Setelah Menjabat

Kemudian, S kedua adalah struktur organisasi. S ketiga adalah skill. Jadi, Oso menegaskan, dalam menempatkan seseorang harus dengan prinsip the right man and the right place.
"Jangan lagi lagi orang yang kita suka, orang yang kita percaya masukkan ke struktur, padahal bodoh," kata Oso. S keempat, lanjut Oso adalah sistem.
Dia mengatakan, kalau punya strategi, struktur, skill tapi tidak memiliki sistem maka itu tidak akan berjalan baik. S yang kelima adalah speed dan target.
"Jadi harus ada target. Kalau ada target harus ada ukurannya. Kecepatan dalam melakukan langkah terukur dengan tertib dan mencapai target," papar Oso.
Dia juga mengingatkan, jangan pernah lupa diri setelah menjabat dan merasa seolah-olah menjadi anak bangsa yang paling hebat. "Jangan. Begitu hebat, sistem kita bangun dengan merekrut orang hebat," katanya.
Ketua Panitia Syukuran Abdul Rahmi mengatakan, kehadiran tokoh Kalbar bertiga di pentas nasional ini merupakan kebanggaan masyarakat Bumi Khatulistiwa.
"Warga bersuka cita, insyaallah mereka berkontribusi untuk bangsa dan negara," kata Rahmi.
Dia mengatakan, kontribusi yang mereka lakukan bukan hanya untuk Kalbar tapi juga Indonesia.
Syukuran Bersama "Dari Kalbar untuk Indonesia" yang digelar untuk kesuksesan tiga tokoh Kalimantan Barat, Oesman Sapta Odang, Viryan dan Fanshurllah
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah
- Bertemu Wali Kota Kupang, Senator Abraham Paul Liyanto Jajaki Konsep Sister City
- Senator Lia Istifhama Apresiasi Respons Cepat KJRI Jeddah Dalam Menangani Jemaah Haji Indonesia
- Terima Gubernur Provinsi Tomsk Rusia, Sultan Bahas Kerja Sama di Bidang Riset Hingga Sister City
- Sultan Minta Pelindo II Atasi Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai dengan Skala Penuh
- Anggota DPRD Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Bank Kalbar Segera Disidang