Oesman Sapta: Saya Ditempeleng, Awas Kau!

jpnn.com, PALEMBANG - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta membuka acara sosialisasi Empat Pilar MPR di hadapan sekitar 600 anggota organisasi karateka Kushin Ryu Karate Do Indonesia (KKI) dan warga Sumatera Selatan di Gedung Trisila, Palembang, Sabtu (28/7) dengan mengisahkan masa remajanya.
Dikatakan, pada usia 8 tahun ayahnya meninggal dunia. Mulai saat itu, dia harus berjualan rokok di pelabuhan untuk membantu sang ibu.
"Jualan rokok ketengan, pakai kotak. Para buruh itu utang rokok sama saya, tapi saat ditagih mereka tidak mau bayar, dan saya malah ditempeleng. Saya ditempeleng, awas kau!,” cerita OSO, panggilan akrabnya, berkisah bahwa dirinya ingin membalas tempelengan itu, suatu saat.
Mulailah dia berlatih karate, ikut KKI, sembari beralih dari jualan rokok menjadi kuli pengangkut karet dari gudang ke kapal. “Saat itu lah saya bisa membelikan kain buat ibu saya, ibu kandung saya,” imbuhnya lagi.
Dia menceritakan pada usia 16 tahun sudah menjadi karateka. Dan, pada usia 18 tahun sudah menjadi pengurus KKI.
"Kini setelah 52 tahun bergelut dalam dunia karate, saya sudah menjadi tokoh nasional. Padahal saya bukanlah siapa-siapa," ujarnya.
"Karateka sudah menjadi bagian dari hidup saya. Waktu itu untuk latihan numpang di sekolah atau lainnya. Sehingga saya bercita-cita bila nanti menjadi orang sukses akan mendirikan Dojo terbesar di Indonesia. Dan 4 tahun yang lalu saya sudah mendirikan Dojo terbesar di dunia di Bekasi. Itulah milik KKI," ungkap Oso, di acara yang juga dihadiri Bambang Sadono (Ketua Kelompok DPD dan Ketua Badan Pengkajian MPR) sebagai salah satu pembicara.
Mulai lah dia menyisipkan materi sosialisasi Empat Pilar, menanamkan nilai-nilai kebangsaan. "Saya mengajak kader karateka untuk memahami berbangsa dan bernegara. Saya sebagai Wakil Ketua MPR wajib menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika). Saudara wajib mencintai Pancasila," katanya.
Wakil KetuaMPR Oesman Sapta mengajak karateka KKI memahami dan menjalankan Empat Pilar MPR.
- Film Pinjam 100 Segera Tayang di Bioskop, Bamsoet Ungkap Pesan Penting Sang Produser
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- Waka MPR Dorong Pelestarian Bahasa Daerah Demi Mempertahankan Identitas Bangsa
- Eddy Soeparno: Saya Yakin Presiden Prabowo Berantas Korupsi Sampai ke Akar-akarnya
- Waka MPR: Pemberdayaan Perempuan Harus Dilakukan untuk Antisipasi Dampak Gejolak Ekonomi
- OSO Minta Kepala Daerah yang Diusung Hanura Penuhi Janji Kampanye ke Rakyat