Ogah Bayar Listrik Sendiri, Sebelas Pangeran Saudi Masuk Bui
jpnn.com, RIYADH - Pemerintah Arab Saudi kembali menjebloskan sejumlah pangeran ke bui. Namun, kali ini bukan karena korupsi seperti yang terjadi tahun lalu.
Gara-gara memprotes kebijakan pemerintah soal pengetatan anggaran, sebelas pangeran Arab Saudi kini medekam di Penjara Al Hayer.
Mereka ditangkap pada Kamis (4/1), sesaat setelah terlibat aksi pendudukan Istana Qasr Al Hokm. Tetapi, media Saudi baru menyebarluaskan beritanya pada Sabtu (6/1).
’’Pangeran-pangeran itu tidak mengindahkan peringatan aparat bahwa unjuk rasa yang mereka lakukan bertentangan dengan hukum. Mereka tetap bertahan di area tersebut dan mengganggu kepentingan umum. Maka, dengan terpaksa, aparat mengamankan mereka’’. Demikian bunyi keterangan resmi jaksa penuntut umum Saudi sebagaimana dilansir Reuters.
Demonstrasi para pangeran itu sebenarnya terkait isu yang sama sekali tidak penting. Bukan demi kepentingan rakyat banyak, mereka hanya memperjuangan gaya hidup mewah yang selama ini dinikmati.
Para pangeran itu berang karena pemerintah menunda pembayaran tagihan listrik dan air mereka. Selama ini, pengeluaran listrik dan air seluruh anggota keluarga Kerajaan Saudi ditanggung pemerintah.
Tetapi, di bawah komando Raja Salman, banyak reformasi. Salah satunya, pengetatan pengeluaran pemerintah. Termasuk aturan dalam pembiayaan kebutuhan hidup keluarga kerajaan. (hep/c20/pri)
Pemerintah Arab Saudi kembali menjebloskan sejumlah pangeran ke bui. Namun, kali ini bukan karena korupsi seperti yang terjadi tahun lalu.
Redaktur & Reporter : Adil
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan