Ogah Dikarantina, Sejumlah Warga Australia Menolak Dievakuasi dari Wuhan
"Pemerintah tidak akan mengirim warganya ke pusat penahanan Christmas Island, jika mereka yang terperangkap di Wuhan adalah warga kulit putih Australia," katanya.
"Sebagai seorang ibu, saya akan merasa sangat menyesal membawa anak perempuan saya ke pusat penahanan untuk tujuan karantina."
Photo: Pusat penahanan di Christmas Island, sebuah pulau yang rencananya akan menjadi tempat karantina setelah warga Australia dievakuasi. (AAP:Mick Tsikas)
Ia juga mengatakan pemerintah tidak melakukan konsultasi dengan warga sebelum membuat pengumuman.
"Kami terpaksa menerima tawaran ini ... kami tidak punya pilihan lain karena Pemerintah hanya memberi kami satu opsi untuk bertahan hidup," katanya.
10 orangtua mengaku kepada ABC jika mereka telah diminta membayar $1.000 per orang, termasuk anak-anak dan bayi, untuk diterbangkan keluar China.
Mereka mengatakan telah menerima telepon dari Konsulat Australia di Shanghai dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).
Dalam pernyataannya, DFAT mengatakan penarikan biaya "adalah praktik standar selama bertahun-tahun dalam kasus-kasus di mana Pemerintah memberikan bantuan penjemputan, dimana warga Australia diharuskan berkontribusi pada biaya pemulangan mereka."
Orangtua dari beberapa anak Australia yang terperangkap di kota Wuhan, Cina akibat wabah virus corona telah menyampaikan pandangannya soal rencana evakuasi yang diusulkan pemerintah
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan