Ogah Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Perdana Menteri Australia Dukung Larangan Kedatangan dari India
Kecil kemungkinan akan dipenjara atau didenda
PM Morrison juga mengatakan bahwa menurutnya kecil kemungkinan akan ada warga Australia akan dijatuhi hukuman penjara atau dikenai denda.
"Saya kira kemungkinan hal ini terjadi hampir mendekati titik nol," katanya.
"Masalah seperti ini selalu ditangani secara bertanggung jawab dan secara proporsional, dan itulah yang saya harapkan juga akan dilakukan petugas," tambahnya.
"Saya mengatakan bahwa kemungkinan adanya sanksi sangat kecil, dan itulah kenyataannya."
PM Morrison juga yakin bahwa penerbangan khusus dari India akan kembali dimulai setelah tanggal 15 Mei.
Namun pernyataan bahwa kemungkinan hukuman diterapkan hampir tidak ada dipertanyakan oleh Menteri Luar Negeri Bayangan Penny Wong.
"Kami memiliki pertanyaan sederhana, dan saya kira banyak warga Australia juga berpikiran serupa, mengapa diumumkan?" katanya.
"Bila kemungkinannya hukuman diterapkan tidak ada sama sekali, apakah satu-satunya alasan untuk terlihat hebat dan tegas malah sekarang menjadi hal yang menampar mukanya sendiri?
Perdana Menteri Australia Scott Morrison membela kebijakan pemerintah untuk melarang kedatangan dari India sampai tanggal 15 Mei, dengan mengatakan kemungkinan seseorang dijatuhi hukuman penjara karenanya hampir tidak ada
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata