Ogah Jadi Cewek Komersil
Selasa, 06 Juli 2010 – 13:04 WIB
BAYARAN menjadi pertimbangan utama sejumlah artis dalam menerima pekerjaan. Happy Salma pun pernah melakukannya. Tetapi karena merasa tertekan, dia tak lagi mau mengiyakan sebuah tawaran hanya karena diiming-imingi bayaran tinggi. Gadis kelahiran Sukabumi, 4 Januari 1980 itu mengungkapkan, beberapa tahun lalu dia pernah menerima tawaran film karena bayarannya tinggi. Dia tidak peduli dengan jalan cerita, ataupun peran yang dimainkannya. Hasilnya, dia setengah hati melakoninya.
"Pernah saya syuting dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam. Saya tertekan karena tujuannya hanya komersil. Kalau benar-benar dari hati, saya melakukannya dengan senang hati," ungkapnya di sela-sela syukuran film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita di Studio Sakti, Pancoran, Jakarta Selatan, kemarin.
Baca Juga:
Sejak itu, aktris yang terlibat dalam pementasan teater Nyai Ontosoroh itu tak mau lagi menjadikan bayaran sebagai pertimbangan utamanya dalam menerima film atau sinetron. Kekuatan cerita, peran yang dimainkan, dan tim yang memproduksi film atau sinetron yang menjadi bahan pertimbangannya.
"Sekarang saya lebih kerja pintar. Meski bayarannya nggak tinggi, tapi kalau saya lihat spiritnya, ceritanya, dan timnya solid, saya mau menerima akting," terang aktris yang tengah menyiapkan novel ketiganya bertajuk Hanya Salju dan Pisau Batu itu. (eos)
BAYARAN menjadi pertimbangan utama sejumlah artis dalam menerima pekerjaan. Happy Salma pun pernah melakukannya. Tetapi karena merasa tertekan, dia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Belasan Ribu Anak Indonesia Nonton Film Gratis di Cinepolis
- Bersiap Menyambut Keseruan Perayaan Fesbul 2024: Epic Cinematic Weekend!
- Linkin Park Siap Mengguncang Jakarta Lewat From Zero World Tour 2025
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Dilaporkan Farhat Abbas, Denny Sumargo Siap Bersikap Kooperatif
- Pertunjukan Balet 'Le Corsaire Jakarta' Digelar Selama 2 Hari