Ogah Kecolongan, Kementerian ESDM Gandeng BNPT

Ogah Kecolongan, Kementerian ESDM Gandeng BNPT
Ignasius Jonan dan Suhardi Alius. Foto: BNPT

“Indonesia bisa menjadi incaran konflik karena kekayaan sumber daya alam yang tinggi. Konflik yang terjadi bukan tidak mungkin justru dilakukan oleh warganya sendiri,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Alumnus Akpol tahun 1985 ini pun menyadari kemungkinan timbulnya ancaman terhadap objek-objek vital pada sektor energi dan mineral.

“Jadi sangatlah tepat Kementerian ESDM bekerja sama dengan BNPT untuk mencegah terjadinya penguasaan sumber-sumber energi dan ancaman terorisme atas sumber daya alam tersebut,” ucap mantan Kapolda Jawa Barat ini.

Mantan Kadiv Humas Polri ini mengatakan, BNPT sendiri telah memiliki perangkat, guidance (Standar Operational Prosedur/SOP) pengamanan dan pencegahan di lingkungan objek-objek vital nasional yang rawan disusupi oleh teroris.

“Di sini peran BNPT untuk mencoba untuk mengikuti SOP yang sudah ada bahwa objek-objek vital nasional yang mungkin rawan disusupi ataupun rawan untuk dijadikan target terorisme harus dijaga,” tutur pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini.

Untuk itu, objek yang rentan disusupi teroris akan dilakukan pengamanan ketat sebagai aksi pencegahan.  

“Kalau sampai kejadian, tentunya besar sekali implikasinya dan lama juga pemulihannya. Untuk itu kita butuh langkah cepat pencegahan,” kata Wakapolda Metro Jaya ini.

BNPT juga akan melakukan pengamanan nonfisik sektor energi. Misalnya, pengamanan IT.

Ancaman serangan terorisme di dunia selama ini telah masuk ke berbagai macam sektor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News