Ogah Konsumsi Beras Bulog, Warga: Mudah-mudahan Ayam Mau Makan
jpnn.com, KUTAI TIMUR - Warga Desa Bangun Jaya, Kecamatan Kaliorang, Kutai Timur mengeluhkan kondisi beras miskin yang disediakan Perum Bulog.
Sebab, beras itu berkutu, berdebu, warnanya kuning kehitaman, berbau, dan hancur.
"Ini namanya menghina warga miskin. Saya memang miskin tapi semiskin-miskinnya jangan seperti ini," ujar salah satu warga bernama Rika, Sabtu (3/6).
Dia menambahkan, harga beras termasuk mahal. Karung berisi sepuluh kilo dibanderol Rp 35 ribu.
Nominal itu lebih tinggi dibandingkan harga di Sangatta yang mencapai Rp 30 ribu.
"Kalaupun beli paling untuk ayam saya saja. Mudah-mudahan saja ayam saya mau makan. Kalau untuk makan mending saya beli beras baru. Satu kilo cuman Rp 8 ribu di sini," katanya.
Hal senada juga diutarakan Rahmat. Dia mengaku membeli beras Bulog untuk makanan ayam.
"Saya ambil dua karung saja. Ya untuk pakan ayam. Bahkan ada yang ambil sepuluh karung. Yang ambil sepertinya orang mampu. Karena orang yang berhak enggak mau. Jadi berlomba-lomba orang kaya beli. Mungkin mau dijual lagi," katanya.
Warga Desa Bangun Jaya, Kecamatan Kaliorang, Kutai Timur mengeluhkan kondisi beras miskin yang disediakan Perum Bulog.
- Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional
- Jokowi Bilang Bakal Bisiki Prabowo Soal Hal Penting Ini
- Kepengurusan Baru, Akindo Fokus pada Kolaborasi & Ketahanan Pangan
- Bulog Masih Melakukan Penjajakan untuk Akuisisi Produsen Beras di Kamboja
- Bulog Gelar IIRC 2024 di Bali, Bahas Keresahan Soal Beras Global
- Gandeng Bulog, PT GSI Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan