Ogah Menyalati Pemilih Ahok? Imam Istiqlal: Dosa Massal
jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengingatkan umat Islam tidak menolak menyalati jenazah muslim pendukung Basuki T Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI. Menurutnya, seorang yang sudah mengucap syahadat berarti menjadi muslim dan tidak perlu dipertentangkan lagi.
"Asal orang itu sudah bersyahadat, itu sudah muslim. Jadi tidak perlu dipertentangkan lagi. Bahkan orang-orang yang ragu pun disalati juga,” katanya di kompleks Istana Negara, Senin (13/3).
Menurutnya, menyalati orang muslim itu wajib hukumnya. “Berdosa massal suatu kampung atau suatu daerah manakala ada orang yang tidak menyalati jenazah," tuturnya.
Mantan wakil menteri agama itu memang tidak menampik adanya kontroversi terkait Surah Attaubah ayat 80. Tafsir ayat itu melarang menyalati jenazah orang munafik.
"Tapi ayat yang dimaksudkan dalam surah At-Taubah itu ialah Abdullah bin Ubay, munafiknya luar biasa," jelas Nasaruddin.
Namun, katanya, perbedaan politik di pilkada bukanlah alasan untuk menolak menyalati jenazah sesama muslim. Menurutnya, muslim yang meninggal tetap berhak disalati.
"Yang penting orang itu muslim betul. Jangan sampai kita tidak menyalati mereka. Nanti berdosa," tandasnya.(fat/jpnn)
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengingatkan umat Islam tidak menolak menyalati jenazah muslim pendukung Basuki T Purnama alias Ahok pada
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta