Ogah Mirip China, Taiwan Lakukan Perombakan
jpnn.com, TAIPEI - Otoritas Taiwan meresmikan desain baru paspornya dengan mengubah tata letak nama wilayah dan menghapus tulisan Republik China demi menghindari adanya kebingungan di kantor imigrasi asing, khususnya di tengah situasi pandemi COVID-19.
Paspor baru itu diluncurkan saat China berupaya menegaskan kedaulatan wilayahnya di Taiwan, pulau yang saat ini memiliki otonomi untuk memerintah diri sendiri.
Sebelum desain baru diresmikan, paspor Taiwan yang lama memuat tulisan "Republik China" berukuran besar di bagian atas, sementara tulisan "Taiwan" tercetak di bagian bawah sampul.
Otoritas setempat menerangkan tata letak itu kerap membuat petugas imigrasi bingung.
Taiwan menjelaskan penduduknya kerap terdampak kebijakan larangan masuk dari negara-negara asing karena sejumlah petugas imigrasi asing menganggap mereka sama dengan warga China.
Padahal, situasi penanganan COVID-19 di China dan Taiwan berbeda. Menurut otoritas di Taiwan, pihaknya telah mengendalikan penyebaran COVID-19 sejak periode awal pandemi.
Paspor baru yang diresmikan Taiwan memperbesar tulisan "Taiwan" dan menghapus tulisan "Republik China" yang awalnya ada di bagian tengah sampul paspor.
Namun, tulisan "Republik China" dalam bahasa China dan bahasa Inggris masih dapat ditemukan di sekeliling emblem Taiwan.
Pemerintah Taiwan tak mau warganya disangka orang China, apalagi di tengah masa pandemi seperti saat ini
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Kerja Sama Indonesia-China Mencapai 10 M Dolar AS, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Ini Pertanda Baik