Ogah Praperadilan, Komisioner KY Minta Gelar Perkara
jpnn.com - JAKARTA – Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrahman Sahuri enggan mengajukan praperadilan atas penetapan dirinya sebagai tersangka pencemaran nama baik Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Sarpin Rizaldi. Sebaliknya, Taufiq meminta penyidik melakukan gelar perkara kasus tersebut.
“Saya kira mekanismenya lebih bagus gelar perkara,” kata Andi Asrun, Kuasa Hukum Taufiqurrahman di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Senin (28/9) saat ditanya mengapa tak mengajukan praperadilan.
“Gelar perkara kan duduk bareng, masing-masing pihak didengarkan termasuk juga kalau Pak Sarpin merasa terhina,” katanya.
Selama ini, kata Andi, belum pernah ada gelar perkara.
“Bukan gelar perkara ulang, kami minta gelar perkara,” katanya.
Lebih lanjut Andi juga heran mengapa kini penyidik menambah Pasal 316-319 KUHP dalam penyidikan kasus tersebut. Hal ini, kata dia, diketahui berdasarkan pemeriksaan Komisioner KY Imam Anshori sebagai saksi kasus tersebut beberapa waktu.
“Artinya kedudukan (Sarpin) sebagai pejabat negara, jadi bergeser perkaranya. Makanya kami mau tanya dulu dengan penyidik, kami bersikap kooperatif saja,” katanya.
Namun demikian, Andi mengaku pihaknya tetap berpikir positif terhadap penyidik. Ia percaya proses penyidikan akan berjalan dengan baik. “Kami percaya penyidiklah,” katanya. (boy/jpnn)
JAKARTA – Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrahman Sahuri enggan mengajukan praperadilan atas penetapan dirinya sebagai tersangka pencemaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen
- Libur Natal, 44.800 Penumpang & 10.580 unit Kendaraan Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Atasi Krisis Air Bersih, Masyarakat Kecamatan Cijeruk Bangun Fasilitas Sarana Air Bersih
- Akun Ribuan Honorer TMS Tereset, Daftar PPPK 2024 Tahap 2 Diminta Suket
- BMKG Berikan Peringatan Dini Banjir Rob di Jakarta, Ini Wilayah yang Rentan Terkena