Ogah Senasib TPA Pekalongan, Pemkot Semarang Kebut Benahi Jatibarang

Ogah Senasib TPA Pekalongan, Pemkot Semarang Kebut Benahi Jatibarang
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Arwita Mawarti. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang terancam akan bernasib sama seperti TPA Kota Pekalongan.

TPA Kota Pekalongan sendiri telah ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup selama enam bulan ke depan karena over kapasitas dan masih menerapkan sistem pembuangan terbuka atau open dumping.

"Iya (upaya supaya tidak seperti Kota Pekalongan, red), kami sedang mengusahakan untuk ke arah sanitary landfill. Kondisi TPA Jatibarang saat ini memang masih open dumping," kata Kepala DLH Kota Semarang Arwita Mawarti saat ditemui di Balai Kota Semarang, Kamis (10/4).

Arwita menjelaskan langkah awal yang akan dilakukan adalah penambahan dan perbaikan sarana prasarana (sarpras) di kawasan TPA, agar sistem pengelolaan bisa beralih dari open dumping ke sanitary landfill.

Menurutnya, sanitary landfill mengharuskan setiap lapisan sampah ditutup dengan tanah urugan, sehingga dampak lingkungan bisa ditekan.

"Kami membutuhkan perbaikan sarpras untuk menguruk sampah-sampah yang ada. Ini penting sebagai tahap transisi sebelum sistem pengolahan sampah menjadi energi listrik dijalankan," ujarnya.

Berdasarkan proyeksi saat ini, kapasitas daya tampung TPA Jatibarang diperkirakan hanya akan mampu bertahan selama tiga hingga lima tahun ke depan.

"Memang harus ada penanganan segera di TPA. Kalau tidak, daya tampungnya bisa habis lebih cepat dari prediksi," ujar Arwita.

Ancaman ditutup menghantui Jatibarang, Semarang tak ingin senasib dengan TPA Kota Pekalongan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News