Ogah Tua di Jakarta

Ogah Tua di Jakarta
Ogah Tua di Jakarta
NURINA Permata Putri atau lebih dikenal dengan nama Rina Sinden, sudah tiga tahun menetap di Jakarta. Sebuah rumah pun menjadi bukti kerja kerasnya sebagai entertainer di ibukota. Meski mendapatkan banyak materi, dara kelahiran Bandung, 16 Februari 1984 itu mengaku enggan tinggal selamanya di Jakarta.

Dia tetap berhasrat menghabiskan hari tuanya di kampung halamannya, Bandung. Baginya, Jakarta hanya tempat mengais rejeki. ”Sebenarnya tempat yang nyaman untuk tinggal ya di Bandung walaupun sekarang (cuacanya) sudah panas. Tapi berhubungan pekerjaan di sini, mau nggak mau aku tinggal di sini. Jakarta cuma lahan bekerja, mencari sesuap nasi dan sebakul berlian,” tuturnya di Citywalk, Jakarta Pusat, kemarin.

Menurut bintang Opera Van Java itu, warga ibukota terlalu susah diatur. Misalnya, larangan tidak membangun tempat tinggal di pinggir sungai karena berpotensi banjir, diabaikan. Keegoisan sebagian dari mereka itulah yang dinilainya membuat Jakarta menjadi kota yang tak bersahabat.

”Jakarta warganya bandel-bandel, kebanyakan sih pendatang. Kalau terjadi banjir, kerusuhan, yang disalahkan pemerintah. Padahal seharusnya ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Misalnya, masyarakat mentaati aturan tidak mendirikan bangunan liar. Masyarakat harus disiplin,” terang pemain film Sehidup (Tak) Semati itu. (eos)

NURINA Permata Putri atau lebih dikenal dengan nama Rina Sinden, sudah tiga tahun menetap di Jakarta. Sebuah rumah pun menjadi bukti kerja kerasnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News