Oh Indahnya...Band Gereja Kolaborasi dengan Grup Rebana

Oh Indahnya...Band Gereja Kolaborasi dengan Grup Rebana
DAMAI: Masjid, Gereja dan Pura hanya dibatasi pagar di Desa Mopuya Selatan, Kecamatan Dumoga Induk, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Foto: HARRY TRIATMOJO/RADAR BOLMONG/Jawa Pos Group

Desa seperti Balun menjadi penting karena menurut Setara Institute, organisasi yang memantau kebebasan beragama, terdapat 230 penyerangan terhadap agama minoritas di Indonesia pada 2013. Setahun berikutnya, setidaknya sampai November, seperti dikutip dalam laporan tahunan Human Rights Watch, terjadi 107 kasus.

Padahal, konstitusi dalam pasal 28E ayat 1 dan 2 serta pasal 29 ayat 2 UUD 1945 telah menjamin kebebasan beragama. Jaminan yang sama tertuang dalam UU 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia serta UU 12/2005 tentang Pengesahan Konvensi Internasional Hak Sipil dan Politik. 

Di Balun, toleransi itu bahkan sudah terlihat dari lokasi tempat ibadah ketiga agama yang dianut warganya. GKJW berhadapan dengan Masjid Miftahul Huda, hanya dipisahkan lapangan bola. Tepat di belakang masjid, terdapat bangunan pura. Tiga tempat ibadah tersebut sama-sama berada di RW 3. 

Tiap Natal tiba, tutur Khusyairi, beberapa warga muslim ikut berada di teras gereja. Mereka turut menghibur umat kristiani dengan rebana. Grup rebana itu akan berkolaborasi dengan band gereja yang tampil dengan satu set alat musik lengkap. 

”Itu sudah biasa di sini. Asli, hanya ada di Balun,” kata Khusyairi, lantas tersenyum. 

Begitu pula saat Idul Fitri tiba. Umat kristiani dan Hindu akan bertugas sebagai ”seksi sibuk”. Mereka turut membantu menjaga parkir hingga mengarahkan kedatangan jamaah salat. 

Saat Lebaran itu pula, semua rumah di Balun akan menyediakan jajanan khas Idul Fitri. ”Ada melinjo dan permen juga. Kapan-kapan ke sini pas Idul Fitri kalau mau coba,” ucap pria yang menjabat kepala desa Balun sejak 2013 tersebut.

Kerukunan antarumat beragama di Balun juga terlihat saat Nyepi. Khusyairi menuturkan, menjelang hari besar umat Hindu itu, seluruh pemuda Balun bakal sering berkumpul di pelataran pura. 

MERAWAT kerukunan antarumat beragama. Merawat toleransi. Nyangkruk santai antartokoh agama tiap kali isu sektarian merebak adalah salah satu kiat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News