Oh, Pak Dahlan...
Oleh: Afni Zulkifli
Karena terkadang tidak pernah saya pelajari dalam banyak referensi, ataupun dalam pergaulan sehari-hari. Bahkan sesaat sebelum dibius total untuk menjalani operasi ganti hati, Dahlan masih menggunakan pikirannya yang jernih, mengingat di sekelilingnya, lalu menuliskannya.
Saya selalu mengagumi setiap penulis, karena menulis adalah cara hati yang paling jujur untuk mengungkapkan kejujuran.
Dahlan Iskan. Seorang pekerja keras, yang sukanya ‘wat wet wut’ dan anti lelet. Bagi orang, dia dikenal sebagai pengusaha ataupun mantan Menteri.
Namun bagi saya, ia tetap seorang jurnalis sejati. Bagi seorang jurnalis, setiap waktu hidupnya selalu ada DEADLINE.
Yakni waktu di mana suka tidak suka, mau tidak mau, hasil kerja redaksi yang DIRASA DAN DIYAKINI TERBAIK UNTUK PUBLIK sudah harus masuk ke ruang cetak dan didistribusikan segera, untuk dinikmati pembaca.
Cara kerja deadline ini pula yang dilakukannya saat dipanggil mengabdi oleh NEGARA, dan tidak pernah mengambil GAJINYA.
Cara kerja deadline ini pula yang membuatnya turun langsung melakukan blusukan, jauh sebelum dikenal sebagai istilah politik seperti sekarang.
Ia dengan segala semangatnya, mampu menutupi keterbatasannya yang harus mengkonsumsi obat sepanjang hidup, untuk menopang dampak dari operasi ganti hati, hanya demi INDONESIA.
‘’Kalian jangan pernah kaget. Jika suatu hari mereka berhasil mendapatkanku, maka aku akan hadapi dengan senyum’’. Graha
- Menko AHY: Tol Semarang-Demak Pakai 7,3 Juta Bambu untuk Mengatasi Kemacetan & Rob
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi
- Kepala Disnakertrans Sumsel Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Izin K3
- Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Pimpinan MPR: Tetap Waspada
- Pemkot Bandung Larang Aktivitas Cari Koin di Taman, Ini Alasannya
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons