Oh, Pak Dahlan...
Oleh: Afni Zulkifli
Ia tersenyum padaku.’’Jika itu dirasa jadi pilihan terbaik menurut kata hatimu, ya lakukan saja. Lakukan hal terbaik di jalan kebaikan yang bisa kamu lakukan untuk dirimu, keluarga dan Tanah Air. Kamu tidak perlu khawatir bila tidak bisa menulis di masa cuti. Saya saja masih tetap menulis di masa-masa mau mati,’’.
Dahlan Iskan, bukan malaikat. Ia hanya seorang manusia biasa. Bahkan jika kelak palu hakim memutuskan ia bersalah, saya akan tetap mengikuti suara hati.
Saya sangat membenci koruptor. Namun bila istilah koruptor itu harus disematkan pada seorang nama Dahlan Iskan, maka untuk pertama kali dalam hidup ini, saya mempertaruhkan seluruh kredibilitas profesionalisme saya sebagai seorang jurnalis, untuk tetap mencintai dan menghormati sepenuh hati “koruptor” satu ini.
Karena meski pernah ganti hati, saya sangat yakin sekali, hati seorang Dahlan Iskan, adalah salah satu hati tertulus untuk Negeri ini.
#SaveDahlanIskan
‘’Kalian jangan pernah kaget. Jika suatu hari mereka berhasil mendapatkanku, maka aku akan hadapi dengan senyum’’. Graha
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat