Oh.. Pembusukan Teman Ahok Itu Ternyata Ulahnya...
jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas mengaku, tidak terlalu kaget dengan pernyataan sejumlah mantan Teman Ahok, hari ini, Rabu (22/6).
Pasalnya, sebelum lima orang mantan Teman Ahok menggelar konferensi pers Rabu (22/6) siang, Amalia telah memperoleh informasi ada organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu, tengah mengumpulkan tim relawan yang tersingkir dari Teman Ahok.
Ormas dimaksud kata Amalia, tidak saja memfasilitasi mantan Teman Ahok menggelar konferensi pers. Namun juga mengolah data dengan keterangan yang sangat terbatas, untuk disampaikan pada wartawan saat konferensi pers digelar.
"Jadi pada pagi hari (Rabu, red) sebelum acara dimulai, seorang Penanggung Jawab (PJ) posko datang memberitahu kami. Dia ditekan secara sosial, namun memilih membocorkan adanya gerakan tersebut, sekaligus minta perlindungan dengan merahasiakan namanya," ujar Amalia, Rabu (22/6).
Dengan adanya keterangan dari seorang relawan tersebut, diikuti konferensi pers mantan Teman Ahok, Amalia dan kawan-kawan menduga tengah terjadi 'serangan' untuk melemahkan kerja Teman Ahok. Terutama sejak mereka berhasil mengumpulkan satu juta KTP.
"Kami langsung ‘ngeh’ bahwa ini adalah hal yang dijanjikan seorang politisi pada malam sebelumnya di sebuah acara televisi. Jadi entah kebetulan atau tidak, metode pembusukannya dilakukan ‘seolah-olah’ dari dalam," ujar Amalia.(gir/jpnn)
JAKARTA - Juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas mengaku, tidak terlalu kaget dengan pernyataan sejumlah mantan Teman Ahok, hari ini, Rabu (22/6).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS