Oh, Ternyata Ini Alasan Prabowo Tunjuk Sufmi Dasco Gantikan Fadli Zon
jpnn.com, JAKARTA - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto membeber alasan menunjuk Sufmi Dasco Ahmad sebagai wakil ketua DPR menggantikan Fadli Zon. Eks Danjen Kopassus itu beralasan ingin melihat terjadinya regenerasi dalam kepemimpinan di legislatif.
Alasan Prabowo itu seperti disampaikan juru bicaranya Dahnil Anzar Simanjuntak ketika dihubungi awak media, Selasa (1/10) sore ini.
"Pak Prabowo ingin melakukan regenerasi kepemimpinan legislatif," kata Dahnil membeber alasan Prabowo menunjuk Dasco menggantikan Fadli.
Kendati begitu, Prabowo meminta Dasco lebih giat memperjuangkan suara rakyat. Selain itu, Prabowo meminta Dasco menunjukkan kinerja baik selama menjabat pimpinan DPR.
"Prestasi yang baik sebagai Wakil Ketua DPR RI yang sudah ditunjukkan Bang Fadli Zon diyakini Pak Prabowo bisa dilanjutkan oleh Bang ASD," lanjut Dahnil membeber alasan Prabowo.
Selain persoalan regenerasi, Prabowo memilih Sufmi Dasco Ahmad karena faktor pengalaman. Sebab, Dasco merupakan salah satu kader Gerindra yang turut membesarkan partai.
"Bang Dasco, sama dengan Bang Fadli Zon, salah satu senior dan pendiri partai, yang selama ini sudah bekerja keras bersama dengan kader yang lain untuk membesarkan Partai, dan sudah berpengalaman di Parlemen," ungkap dia.
Alasan lainnya, Prabowo ingin menugaskan khusus Fadli di persoalan politik lain. Tanpa menjadi pimpinan DPR, kinerja Fadli menjadi fokus menyelesaikan misi khusus.
Alasan Prabowo menunjuk Sufmi Dasco Ahmad menggantikan Fadli Zon sebagai wakil ketua DPR, disampaikan Dahnil Anzar Simanjuntak.
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun