Oh Tragisnya..Bayi Usia Dua Hari Meninggal Digigit Tikus

jpnn.com - JAMMU - Keluarga Ghulam Hassan tengah berduka. Warga Chhatru, sebuah desa terpencil di Jammu, Jammu and Kashmir, India itu ditinggal pergi bayinya untuk selama-lamanya.
Tragis. Bayi laki-laki yang lahir pada Kamis (13/10) itu ditemukan meninggal pada Sabtu (15/10), karena diduga kuat digigit tikus di ruang bersalin rumah sakit pemerintah di Kishtwar.
Polisi setempat mengatakan, Ghulam, sang ayah, menjadi orang pertama yang mengetahui bayinya sudah tidak bernyawa. Saat itu, Ghulam mendatangi ruang bersalin untuk melihat bayinya. Apa yang dia temukan membuat dia kaget.
Si bayi ditemukan sudah menjadi mayat dengan banyak gigitan tikus di sekujur tubuhnya.
Gurjeet Singh, Direktur Pelayanan Kesehatan di Jammu, mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan mengungkap kasus ini.
Klaim dari orangtua bayi bahwa kematian akibat gigitan binatang pengerat, untuk sementara cukup bisa diterima. Namun tetap, semua hal terkait akan ditelusuri.
"Ada darah di seluruh tubuh (bayi) dan laporannya, tikus masih menggigit bayi ketika orangtuanya memeriksa dia ke ruang bersalin," kata Gurjeet Singh, seperti dilansir dari Deccan Chronicle, Senin (17/10).
"Kami sudah memerintahkan penyelidikan. Untuk sementara disimpulkan bahwa bayi sudah meninggal karena beberapa penyakit dan gigitan tikus. Tindakan tegas akan diambil jika terdapat kelalaian," imbuh Gurjeet. (adk/jpnn)
JAMMU - Keluarga Ghulam Hassan tengah berduka. Warga Chhatru, sebuah desa terpencil di Jammu, Jammu and Kashmir, India itu ditinggal pergi bayinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Prabowo, Gelora Bekali Sukarelawan untuk Bantu Warga Palestina
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan