OJK Kabarkan Sederet Fakta Tak Enak soal Ekonomi Global 2022
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pemeriksaan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Broto Suwarno mengabarkan sejumlah peristiwa yang diprediksi bakal mempengaruhi ekonomi global pada 2022.
Menurut dia, kondisi ekonomi global tahun depan akan menghadapi ketidakpastian dalam proses pemulihan dan perbaikan, karena krisis energi.
"Krisis energi yang dialami oleh berbagai belahan dunia menyebabkan kenaikan harga komoditas yang diikuti peningkatan harga bahan baku dan logistik," katanya dalam sbeuah diskusi di Jakarta, Jumat (29/10).
OJK menilai krisis energi berpotensi menimbulkan kenaikan harga komoditas, dan pada akhirnya akan diikuti oleh peningkatan harga bahan baku dan logistik.
"Tentu akan mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang positif pada tahun depan oleh International Monetary Fund (IMF) yaitu sebesar 4,9 persen (yoy)," beber Edi.
Dia juga mengatakan proyeksi pertumbuhan positif itu sebenarnya sudah lebih rendah dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini yang sebesar 5,9 persen (yoy) akibat ketidakpastian perkembangan COVID-19.
"Sementara, ekonomi global saat ini sudah mulai kembali pulih setelah sempat mengalami perlambatan akibat penyebaran berbagai varian COVID-19," ungkap Edi.
Edi menjabarkan pemulihan ekonomi didorong masifnya pelaksanaan vaksinasi dan penanganan pandemi di negara maju sehingga mobilitas masyarakat dan aktivitas perekonomian mulai berjalan kembali.
Direktur Pemeriksaan Pasar Modal OJK Edi Broto Suwarno mengabarkan sejumlah peristiwa yang diprediksi bakal mempengaruhi ekonomi global pada 2022.
- Selamat, Jasa Raharja Raih Penghargaan Indonesia Best Insurance Awards 2024
- Banten Investment Forum 2024: Tawarkan Peluang Investasi di 4 Klaster Sektoral
- Wowrack Ajak Masyarakat Intip Masa Depan Teknologi
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- Industri Asuransi Indonesia Tumbuh Positif, Total Aset Rp 1.132,49 T
- Berkat Digitalisasi, Bank Mandiri jadi 'The Strongest Bank in Indonesia 2024'