OJK Paparkan Empat Tantangan Perbankan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana memaparkan empat tantangan yang akan dihadapi perbankan nasional baik dalam jangka pendek maupun struktural perbankan.
“Berbagai tantangan perbankan, dalam jangka pendek yang sangat kritikal adalah adanya pemulihan ekonomi yang masih kami harapkan terus berjalan,” katanya dalam Launching dan Konferensi Pers RP2I 2020-2025 di Jakarta, Kamis (18/2).
Heru menyebutkan ketidakpastian penyelesaian pandemi Covid-19 menjadi tantangan, karena menyebabkan pemulihan ekonomi global berjalan lambat. Kemudian, lanjut dia, resesi ekonomi, volatilitas tinggi pada pasar keuangan, serta potensi berakhirnya kebijakan stimulus fiskal.
“Terkait dengan potensi kebijakan stimulus itu harus kami antisipasi ke depan. Volatilitas pasar keuangan dalam jangka pendek ini juga harus dan perlu dicermati,” ujarnya.
Sementara itu, dia menuturkan tantangan mengenai struktural perbankan meliputi empat hal.
Pertama pada penguatan struktur dan daya saing.
“Tantangan struktural perbankan perlu dicermati karena timbul dari empat hal yang kami catat,” tegasnya.
Penguatan struktur dan daya saing terdiri dari skala usaha perbankan yang masih rendah, efisiensi perbankan juga masih rendah, serta disparitas skala usaha dan daya saing antarbank yang tinggi.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana memaparkan empat tantangan yang akan dihadapi perbankan nasional baik dalam jangka pendek maupun struktural perbankan.
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Uang Nasabah BPR Fianka Hilang, OJK Diminta Tidak Abai
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- McEasy Luncurkan Pengelolaan Suku Cadang Berbasis Teknologi IoT
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian