Ojol Bentrok dengan Debt Collector di Sleman, Begini Kata Polisi

Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah memastikan tak ada tebang pilih. Tindakan tegas berlaku pada pelaku biang kericuhan. Untuk itu dia meminta kedua belah pihak bisa menahan diri.
Dia tak ingin ada kesalahan persepsi dari kedua belah pihak. Sehingga upaya mediasi akan dilakukan secara mendalam. Baik oleh korban penganiayaan, kantor ojol maupun kantor kredit dan leasing.
“Sebenarnya sudah ditengahi oleh Polsek Depok Timur. Tapi di luar dugaan justru melebar sehingga kami ambil alih. Kami telusuri masalahnya apa, jika ada masalah hukum kami proses nantinya,” katanya.
Perwira menengah dua melati ini mengakui sempat ada pertemuan antara pihak DC dengan manajemen ojol. Belum rampung pertemuan, rombongan ojol telah menyemut di depan komplek kantor.
Tanpa sebab yang jelas muncul kericuhan. Rizki menduga ada kesimpangsiuran informasi. Selain itu ada pihak yang memprovokasi kedua belah pihak. Hingga berujung pada kericuhan di Ringroad Utara, Wahid Hasyim dan Tambakbayan.
“Sempat ada info pihak DC mau balas dendam. Ini masih kami dalami faktanya. Setidaknya untuk saat ini suasana sudah kondusif. Kami tetap berjaga-jaga di lokasi,” ujarnya. (dwi/ila/radarjogja)
Akar keributan antara debt collector dengan pengendara ojol Yogyakarta berawal dari penganiayaan kepada salah satu pengendara ojol, Rabu (4/3).
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Wartawan Gadungan Peras Warga, Minta Uang Rp 300 Juta, Begini Modusnya
- Polisi Tangkap 11 Debt Collector Pelaku Perusakan Gudang
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- SPBU di Sleman Ini Curang, Merugikan Konsumen Rp 1,4 Miliar
- 22 Anak di Sleman Jadi Korban Pencabulan, Pelakunya Biadab
- Bos Debt Collector Buronan Polda Jateng Ditangkap di Jambi, Terancam 9 Tahun Bui