OKI Tunjuk Indonesia jadi Pusat Vaksin dan Bioteknologi
jpnn.com, JAKARTA - Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan Organisasi Kerja Sama Islam (KTM OKI) ke-6 di Jeddah Kamis lalu (7/12) menetapkan Indonesia sebagai Centre of Excellence on Vaccine and Bio-technology Products.
Menkes Nila F. Moeloek menyatakan kepercayaan tersebut merupakan pengakuan atas kinerja pemerintah Indonesia terkait industri vaksin dan produk bioteknologi yang lebih maju dibandingkan umumnya di negara-negara anggota OKI.
”Indonesia merupakan satu-satunya negara anggota OKI yang memiliki industri vaksin imunisasi lengkap yang diakui WHO,” tuturnya.
Lebih lanjut Nila menjelaskan bahwa upaya tersebut merupakan lanjutan dari berbagai upaya Indonesia untuk mendorong pengakuan industri farmasi Indonesia di manca negara.
Pendirian Centre of Excellence on Vaccine and Bio-technology Products ini sangat penting untuk kemandirian negara-negara OKI dalam penyediaan vaksin dan produk bio-teknologi.
Melalui Centre of Excellence ini diharapkan dapat dilakukan riset bersama vaksin dan ketersediaan bioteknologi.
Dalam kesempatan Konferensi tersebut, Indonesia juga menampilkan beberapa praktek terbaik Pembangunan Indonesia Sehat, pelayanan kesehatan haji dan industri farmasi Indonesia, dalam pameran yang diselenggarakan pada Konferensi ini.
Sementara itu Guru Besar Vaksinologi dan Kajian Bioterorisme Universitas Airlangga, Surabaya, CA Nidom turut bangga dengan terpilihnya Indonesia sebagai Centre of Excellence on Vaccine and Bio-technology Products.
Indonesia merupakan satu-satunya negara anggota OKI yang memiliki industri vaksin imunisasi lengkap yang diakui WHO.
- Eks Menkes Soroti Peran Guru BK di Sekolah terhadap Kesehatan Mental Siswa
- 34 Persen Pelajar SMA di Jakarta Terindikasi Gangguan Mental Emosional
- Akibat Covid-19, Penanggulangan TBC di Indonesia Terhambat
- Kemenlu: Saat Ini Kita Bersaing dengan India dan Korsel
- Sambangi Wang Yi, Menlu Retno Minta China Dukung Ide Indonesia Ini
- MPR Minta Pemerintah Tangkap Peluang Jadi Pusat Vaksin Covid-19 ASEAN