Okky Anggap Kartu Sakti Jokowi Abaikan Prinsip Good Governance
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PPP, Okky Asokawati mengkritisi program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Okky menyebut program jaminan sosial yang dikenal dengan “kartu sakti Jokowi” itu menabrak prinsip-prinsip good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik.
Okky menilai maksud dan tujuan dari program "kartu sakti" itu sangat baik dan layak untuk dijalankan. "Tapi menurut saya harusnya tidak diluncurkan saat ini. Karena dengan diluncurkan kemarin maka good governence terbaikan oleh presiden Jokowi," kata Okky saat dihubungi, Jumat (7/11).
Mantan peragawati itu menambahkan, pemerintah harusnya mempersiapkan program pro-rakyat itu secara matang. Hal-hal seperti payung hukum dan sumber pembiayaannya juga harus sudah jelas sebelum peluncuran.
Selain itu, tambah Okky, pemerintah juga seharusnya melibatkan DPR RI dalam perncanaan. Pasalnya, alikasi anggaran untuk biaya program pemerintahan tetap harus mendapat persetujuan DPR.
"Apalagi KIS ini selain tidak ada pembicaraan terlebih dahulu dengan DPR, di APBN 2014 maupun 2015 tidak ada mata anggarannya," papar wanita yang pada periode sebelumnya menjadi anggota Komisi IX DPR RI.
Lebih lanjut Okky menyarankan pemerintah untuk menghentikan sementara program KIS serta kartu sakti lainnya. Sehingga, semua kekurangan bisa diperbaiki.
"Ini kesannya terburu peluncuran kartu-kartu itu. Euphoria sudah perlu disudahi. Sekarang waktunya Kabinet Kerja untuk kerja, kerja, kerja," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PPP, Okky Asokawati mengkritisi program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Demo Honorer juga Bergolak di Daerah, Pasal 66 jadi Landasan, Maunya Full
- Irjen Iqbal Targetkan 129 Hektare Lahan Jagung Untuk Topang Ketahanan Pangan
- Demo Honorer juga Menyorot PP Manajemen ASN dan Rekrutmen CPNS 2025
- Ribuan Honorer Bahagia jadi PPPK 2024, Ratusan Lainnya Enggak Dianggap
- Polri Pastikan Situasi Kondusif Menjelang Putusan Sengketa Pilkada di MK
- Kanit Reskrim Polsek Kurima Ditembak OTK, Pelaku Langsung Diburu