Okky Madasari, Melawan Korupsi dengan Sastra
Merangkai Fiksi dari Praktik Korupsi Sehari-hari
Senin, 21 Maret 2011 – 00:51 WIB
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Diansyah yang juga hadir sebagai pembahas novel mengatakan, tulisan Okky merupakan catatan penting dalam pemberantasan korupsi.
”Ada korupsi sehari-hari yang sederhana, hingga korupsi-korupsi besar berupa suap hakim," ujar Febri. ”Di sini terlihat sekali bagaimana orang yang susah payah ditangkap dan dihukum KPK masih mendapat pelayanan enak di LP,” imbuhnya.
Dikatakannya pula, novel merupakan cara alternatif untuk mendidik dan mencegah orang korupsi. ”Banyak buku-buku penelitian dan teks tentang korupsi. Tapi itu akan sulit dibaca orang. Novel bisa lebih mudah dipahami,” ulasnya.(ara/jpnn)
Selama ini, kampanye pemberantasan korupsi selalu diidentikkan dengan menggelandang koruptor ke bui. Tapi novelis Okky Madasari tak sepenuhnya setuju
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara