Okky Madasari Meraih Khatulistiwa Literary Award 2012 berkat Maryam
Enam Bulan Riset di Komunitas Ahmadiyah yang Terusir
Rabu, 12 Desember 2012 – 00:12 WIB

Okky Madasari, novelis penerima Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 saat ditemui di rumahnya di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Minggu (2/12). Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Maryam merupakan kisah seorang anak dari keluarga Ahmadiyah bernama Maryam. Oleh orang tuanya, dia diharuskan menikah dengan sesama anggota jamaah Ahmadiyah. Namun, hubungan pasangan itu akhirnya kandas karena si lelaki justru bergabung dengan jamaah fundamentalis radikal. Maryam lantas pulang ke Lombok dan mendapati rumahnya sudah rata dengan tanah.
Okky mengaku tak mau menulis hanya berdasar data referensi semata. Dia perlu turun langsung di lapangan agar tulisannya mempunyai pijakan fakta yang kuat. Karena itu, saat menulis Maryam, dia rela blusukan keluar-masuk pengungsian warga Ahmadiyah di Lombok. Bahkan tinggal bersama warga yang terusir itu.
Proses riset tersebut dilakukan selama enam bulan sebelum Okky menuliskannya dalam karya sastra. "Tulisan saya memang fiksi. Tapi, saya juga harus punya bahan di lapangan untuk menuliskannya dengan benar. Saya tidak bisa berimajinasi kalau tidak ada bahan," tegasnya.
Banyak tanggapan terhadap penerbitan novel Maryam. Yang lucu, oleh warga Ahmadiyah, dia justru dianggap terlalu mengkritik Ahmadiyah. Pada saat yang sama, warga lain menilai Okky terlalu membela Ahmadiyah. Bahkan, ada yang menganggap Okky anggota jamaah Ahmadiyah.
Penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 jatuh ke tangan Okky Madasari. Novel berjudul Maryam yang dia tulis dinobatkan sebagai
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu