Oknum Caleg Diduga Memberi Uang Jelang Pencoblosan
jpnn.com, BULELENG - Kasus dugaan politik uang mencuat di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Kali ini seorang caleg asal Sawan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Buleleng karena diduga memberi uang pecahan Rp 50 ribu ke salah seorang warga.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, hingga terungkapnya kasus dugaan politik uang, itu terjadi pada Rabu (16/4) malam.
BACA JUGA: Jangan Memengaruhi Konstituen dengan Politik Uang
Kasus ini mencuat berawal saat Nengah Karya mendatangi sebuah bengkel di Desa Sudaji.
Saat itu ia bertemu dengan pemilik bengkel. Saat ditanya, pemilik bengkel mengaku baru menerima uang dari Gede Sarjana alias Loteng.
Gede Sarjana diduga bersekongkol dengan salah satu caleg yang ada di Kecamatan Sawan.
Karya sebenarnya mengaku tidak melihat langsung praktik politik uang itu. “Saya hanya curiga. Saya tanya ke pemilik bengkel, katanya diberikan uang Rp 50 ribu. Makanya saya lapor ke Panwascam,” kata Karya.
Begitu menerima laporan itu, Panwascam Sawan dibantu Bawaslu Buleleng dan Sentra Gakkumdu Buleleng, langsung melakukan klarifikasi terhadap pelapor.
Kasus dugaan politik uang mencuat di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Kali ini seorang caleg asal Sawan dilaporkan ke Bawaslu Buleleng karena diduga memberi uang pecahan ke salah seorang warga.
- Viral Dugaan Politik Uang Rudi Seno di TikTok, Netizen Beri Komentar Beragam
- Puadi Instruksikan Jajaran Bawaslu di Daerah Jangan Pelit Informasi ke Pengawas TPS
- Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Minta Pemerintah Naikkan Gaji Panwascam hingga 100 Persen
- Anggota Bawaslu Puadi Beberkan Upaya Memitigasi Praktik Politik Uang di Pilkada 2024
- Bawaslu Bogor Segera Tindaklanjuti Dugaan Pembagian Amplop oleh Tim Rudy-Jaro
- Melantik 438 Pengawas TPS Kecamatan Koja, Idrus Maulana: Garda Terdepan Menjaga Integritas Pilgub Jakarta