Oknum Guru Lakukan Pungli Saat Pengambilan Ijazah
jpnn.com - DUMAI - Aksi tidak terpuji kembali dilakukan oleh oknum tenaga pengajar disalah satu Sekolah Menengah Pertama(SMP) swasta di Kota Dumai. Pasalnya, oknum guru tersebut melakukan pemungutan uang kepada pelajar pada saat pengambilan ijazah sementara atau Surat Kelulusan (SKL) sementara.
Cece Andrian salah seorang wali murid mengatakan saat ingin mengambil SKL adiknya harus membayar uang dengan jumlah Rp 65.000 jika ingin mendapatkan ijazah sementaranya.
Sementara pemerintah telah mengimbau sekolah untuk tidak melakukan pungutan liar (pungli), namun kenyataanya masih ada oknum tersebut di Kota Dumai.
"Saya sempat protes kepada oknum guru tersebut, sebab sesuai pemberitaan disalah satu media cetak di Kota Dumai mengatakan bahwa pengambilan ijazah tidak dikenai biaya, tapi mengapa sekolah itu harus bayar," tanyanya.
Saat melakukan protes lanjutnya, dirinya telah menunjukkan bukti pemberitaan tersebut, namun oknum tersebut berdalih dengan berbagai alasan.
"Ketika saya tunjukkan koran yang memberitakan bahwa pengambilan ijazah tidak dikenakan biaya, guru itu menjawab itu tidak mempengaruhi kami dan uang tersebut sebagai uang administrasi," jelasnya sambil mempraktekkan cara bicara oknum guru tersebut.
Untuk itu, dia mengharapkan kepada Dinas Pendidikan Kota Dumai untuk mengatasi pungli yang dilakukan oleh oknum guru di Kota Dumai, karena sangat meresahkan masyarakat yang perekonomiannya menengah kebawah. (Cr7)
DUMAI - Aksi tidak terpuji kembali dilakukan oleh oknum tenaga pengajar disalah satu Sekolah Menengah Pertama(SMP) swasta di Kota Dumai. Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong