Oknum Honorer Kemenag Cabuli Siswi SMP
jpnn.com, MUKOMUKO - Sejak sepekan terakhir dua kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
Dua tersangka dalam kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur, yakni SO (40) bekerja sebagai guru ngaji sekaligus honorer di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat, dan tersangka BN (35) pekerjaan wiraswasta.
"Ada dua kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur, tersangkanya kakak ipar dan guru ngaji," kata Kapolres Mukomuko AKBP Witdiardi, Jumat.
Witdiardi mengatakan tersangka SO melakukan pencabulan terhadap salah seorang muridnya yang berstatus sebagai siswi di salah satu sekolah menengah pertama.
Kemudian tersangka BN melakukan pencabulan terhadap adik iparnya yang masih berstatus sebagai siswi SMP.
Dia mengatakan kedua orang tersangka yang berasal dari Kecamatan Air Dikit dan Kecamatan Air Manjuto ini, melakukan tindakan pencabulan terhadap korban dengan ancaman.
Akibat perbuatannya itu, tersangka dijerat atas pelanggaran Pasal 76D juncto Pasal 81 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara.
Kapolres mengatakan, anak-anak masih butuh pengawasan dari orangtua. Perlindungan terhadap anak sebelum dia dewasa menjadi tanggung jawab orang tua
Oknum guru ngaji sekaligus honorer di Kantor Kemenag melakukan ancaman sebelum mencabuli siswi SMP.
- Honorer & ASN PPPK Desak Tambahan Gaji 2 Juta untuk Semuanya, Jangan Hanya Guru
- Pernyataan Terbaru Wakil Mendikdasmen soal Kesejahteraan Guru Honorer
- Jangan Ada Lagi Cerita Gaji Guru Honorer Kurang Manusiawi
- Honorer Calon PPPK 2024 Dinyatakan MS Disanggah OPD, Ada yang TMS karena Hal Sepele, duh!
- Beragam Penyebab Honorer Gagal Administrasi PPPK 2024, Niko: Sepele
- 2 Masalah Tak Terduga PPPK 2024, Salah Satunya soal Penyisipan