Oknum Imigrasi Diduga Gunakan Dokumen Palsu untuk Gandakan Paspor CPMI

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berhasil menggagalkan pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia atau CPMI nonprosedural ke negara yang terletak di kawasan Timur Tengah.
Para CPMI diamankan saat berada di sebuah kontrakan daerah Neglasari, Tangerang, Jumat (19/1).
Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Kautsar N Tanjung menjelaskan awal mula diperkirakan ada 15 CPMI yang ada di penampungan tersebut.
Namun, ketika akan diamankan, 5 orang berhasil kabur.
Dia menjelaskan para CPMI berasal dari NTB, Jawa Barat, Banten, dan Lampung.
Kautsar juga menyebutkan dari 10 orang yang diamankan ada CPMI asal Lombok yang telah terdaftar di dalam Sisko Siap Kerja dan telah mengikuti seluruh tahapan dan persyaratan melalui Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) seperti pemeriksaan kesehatan, paspor, dan elatihan.
Namun, saat sedang menunggu tahapan pemberangkatan di rumah yang bersangkutan dibujuk rayu oleh sindikat mafia berkedok sponsor dan diiming-imingi gaji besar dan langsung berangkat.
"Kemudian dibuatkan kembali paspor ganda yang patut diduga ada pemalsuan data untuk mendapatkan duplikat tersebut," kata Kautsar.
BP2MI berhasil mengggagalkan pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) nonprosedural yang akan diberangkatkan ke negara di Timur Tengah.
- Diduga Sebar Data Paspor, Oknum di Kementerian Dilaporkan ke Bareskrim
- SP IMPPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Kasus TPPO di Kamboja
- Puluhan PMI Jateng Dipulangkan, Banyak yang Sakit & Tak Betah Beban Kerja Tinggi
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Termakan Iming-Iming Kerja di Jepang, 20 Pemuda Brebes Rugi Puluhan Juta
- 37 PMI Dideportasi dari Malaysia, Keluhkan Perlakuan Buruk di Tahanan