Oknum Kapolsek Diduga Setubuhi Putri Tersangka, ART: Ekstrem dan Bodoh
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha menanggapi kasus oknum kapolsek di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah yang diduga setubuhi putri seorang tersangka.
Dia menilai perilaku oknum kapolsek itu ekstrem dan bodoh karena berani melakukan perbuatan tersebut dan berkirim pesan mesra melalui WhatsApp kepada korban.
"Ekstrem sekaligus bodohnya perilaku kapolsek ini membuat saya berpikir, jangan-jangan dia pemakai narkoba atau miras," kata Rachman kepada JPNN.com.
Senator yang mewakili daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) itu meminta kapolres setempat mengekspos identitas oknum perwira berinisial ID yang diduga setubuhi putri tersangka itu.
"Selidiki kemungkinan ada korban-korban lain sebelumnya," lanjut Rachman.
Pria yang akrab disapa ART itu juga berharap ID dikenai kewajiban membayar restitusi jika terbukti melakukan tindakan asusila terhadap korban.
Selain itu, dia juga meminta pimpinan di Polri menindak tegas anggotanya yang melakukan kejahatan terhadap masyarakat.
"Saya terus terang berharap Polri di bawah Jenderal Listyo Sigit bisa lebih tegas lagi menghukum anggotanya yang melakukan kejahatan seksual," ucap Abdul Rachman Thaha menandaskan.
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) anggap tindakan oknum kapolsek diduga setubuhi putri tersangka, ekstrem dan bodoh, begini kalimatnya.
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Rencana Pemprov Jatim Kembangkan Rute Bus Trans Jatim
- Senator Filep Soroti Insiden 40 Siswa Keracunan Seusai Makan Bergizi Gratis, Simak
- Senator Dedi Batubara Bersama Tim K3 Unsur DPD RI Bertemu Sultan, Berikut Agendanya
- Soroti Penambahan Jumlah Reses DPD RI, ICWI Minta KPK Turun Tangan
- Wujudkan Pembangunan Berkeadilan, DPD RI Dapil Kaltim Siap Bersinergi dengan Pemprov Kaltim
- Fachrul Razi Sebut Penambahan Masa Reses DPD RI Berpotensi Menjadi Masalah Hukum