Oknum Polisi Banting Mahasiswa di Tangerang, Kompolnas Merespons Begini

Poengky juga mendesak Polri agar mengevaluasi kejadian itu sehingga tak terulang kembali.
Menurut Pongky, pimpinan Polri perlu mengubah cara berpikir bintara muda sehingga bijaksana dalam menangani aksi demo.
"Mindsetnya perlu diluruskan, bahwa dalam menghadapi demonstran, polisi harus bertindak bijaksana. Jangan sampai terpancing jika ada provokasi di lapangan," kata Poengky.
Poengky menegaskan penggunaan kekerasan boleh dilakukan ketika tindakan demonstran anarkis, membahayakan nyawa polisi dan masyarakat.
"Jika tidak membahayakan, arahkan saja agar para demonstran bisa menyampaikan tuntutan secara damai," pungkas Poengky Indarti.
Aksi polisi membanting mahasiswa itu viral di media sosial (medsos).
Pada video berdurasi 48 detik itu, seorang polisi tampak memiting mahasiswa yang berdemonstrasi.
Kemudian, mahasiswa itu dibanting hingga terkapar dan terlihat kejang.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengomentari aksi oknum polisi Brigadi NP yang membanting seorang mahasiswa saat aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, Rabu (13/10).
- Kompolnas Buka Suara Soal Pemeriksaan Anggota Ditsiber Polda Jateng Terkait Sukatani
- Omongan Kapolri Listyo Diungkit setelah Band Sukatani Didatangi Polisi
- Kompolnas Pantau Langsung Sidang Kode Etik Eks Kasat Reskrim Jaksel AKBP Bintoro
- Keluarga Korban Kasus Pengambilalihan Saham PT ASM Mengadu ke Kompolnas
- Kompolnas Harap Kasus Pemerasan di DWP Jangan Berhenti Sampai Dirnarkoba PMJ
- Kompolnas Apresiasi Kerja Keras Polri Amankan Natal dan Tahun Baru